Alasan Sembarangan Mobil Matik Tidak Boleh Diderek
Banyak pemilik mobil matik yang belum menyadari risiko besar ketika kendaraan diderek sembarangan. Salah satu bahaya yang mengintai adalah kerusakan pada sistem transmisi otomatis yang bisa berujung pada biaya perbaikan mahal.
Menurut Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic, sistem kerja transmisi matik sangat bergantung pada tekanan oli hidraulik. “Kenapa mobil Matic tidak boleh diderek sembarangan? Itu karena pada mobil matik itu clutch bekerja berdasarkan tekanan oli metik,” kata Hermas kepada Kompas.com, Rabu (3/9/2025).
Ketika mobil matik diderek dalam kondisi roda penggerak menyentuh tanah dan ikut berputar, proses ini bisa menimbulkan tekanan oli palsu di dalam transmisi. Tekanan palsu inilah yang bisa menyebabkan kerusakan pada komponen internal transmisi.
Sebagai contoh, pada mobil matik dengan penggerak roda depan, saat mobil ditarik dan roda depan ikut berputar, ada potensi munculnya tekanan oli meski tuas transmisi berada di posisi netral (N) atau parkir (P).
“Ketika mobil diderek, misalnya kemudian roda penggeraknya itu berputar. Contoh misalnya Matik penggerak roda depan. Ketika kita tarik, roda depannya itu muter. Nah, meskipun posisi tuas di P, meskipun posisi tuas di N, kalau rodanya muter itu berpotensi menciptakan tekanan oli palsu,” jelas Hermas.
Lebih lanjut, Hermas menjelaskan bahwa roda yang berputar akan memutar as roda. Perputaran ini kemudian diteruskan ke diferensial, lalu ke komponen lain seperti planetary gear dan drum clutch dalam transmisi.
“Jadi karena roda yang berputar akan memutar as, as yang memutar akan memutar diferensial. Kalau diferensial muter, beberapa tipe transmisi akan mempengaruhi putaran planetari," katanya.
"Nah dan kalau kemudian tercipta tekanan olimetik palsu, maka akan bisa dikhawatirkan akan merusak komponen mekanikal. Bisa drum clutch, bisa intermediate shaft, bisa planetary gear shaft yang berpotensi untuk rusak,” ujar Hermas.
Risiko serupa juga terjadi pada mobil matik dengan penggerak roda belakang. Jika mobil ditarik sembarangan dan roda belakang ikut berputar, maka transmisi pun tetap bisa rusak.
“Begitupun untuk penggerak roda belakang. Ketika ditarik selarangan dan penggerak roda belakang berputar, maka roda belakang berputar, terus kokel berputar, terus output transmisinya berputar, terus dalam beberapa tipe transmisi matik kadang planetari juga ikut muter, drumnya ikut muter, dan ini bisa berpotensi menciptakan tekanan olimetik palsu yang bisa merusak komponen seperti drum clutch, intermediate shaft, planetari,” katanya.
Sebagai solusi paling aman, Hermas menyarankan agar mobil matik yang mogok atau perlu dipindahkan tidak diderek sembarangan, melainkan diangkut menggunakan towing car atau mobil derek gendong. “Jadi sebaiknya ditowing karena itu lebih aman, karena tidak ada pergerakan output shaft, tidak ada pergerakan baik as propeller maupun as output pada mobil yang ketemu dengan roda,” katanya.
(Gilang/Aditya)
Sumber : Kompas